
MEDAN, PANAH88NEWS.COM / Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara melakukan rilis resmi Senin 1/09/2025 secara onlin bahwa Provinsi Sumatera Utara berhasil mencatatkan nilai ekspor sebesar US$7.048,82 juta pada Januari–Juli 2025. Jumlah ini meningkat sebesar 21,99 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2024. Nilai ekspor pada Juli 2025 juga mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan periode Juli 2024, yaitu dari US$979,66 juta menjadi US$1.230,45 juta atau mengalami peningkatan sebesar 25,60 persen.
Golongan barang dengan kontribusi ekspor terbesar pada Januari-Juli 2025 adalah golongan lemak & minyak hewan nabati dengan jumlah kontribusi sebesar 41,12 persen (US$2.898,77 juta) dan diikuti oleh golongan berbagai produk kimia dengan kontribusi sebesar 15,00 persen (US$1.057,63 juta). Berdasarkan negara tujuan, nilai ekspor ke Tiongkok pada periode Januari–Juli 2025 merupakan yang terbesar yaitu sebesar US$1.119,43 juta, diikuti Amerika Serikat sebesar US$907,44 juta dan India sebesar US$523,43 juta dengan kontribusi ketiganya mencapai 36,18 persen.
Dari sisi impor, nilai impor melalui provinsi Sumatera Utara pada Januari–Juli 2025 atas dasar CIF (Cost, Insurance & Freight) adalah sebesar US$3.138,11 juta atau turun sebesar 5,43 persen dibandingkan Januari–Juli 2024 yang bernilai sebesar US$3.318,44 juta. Bila dibandingkan dengan nilai impor bulan Juli pada tahun 2025 dengan tahun 2024, nilai impor mengalami penurunan sebesar 13,89 persen.
Pada sisi impor menurut golongan penggunaan barang, barang konsumsi mengalami penurunan sebesar -31,50 persen pada periode Januari–Juli 2025 dibanding Januari–Juli 2024. Hal serupa juga terjadi pada bahan baku penolong yang mengalami penurunan sebesar -6,04 persen.Barang modal adalah satu-satunya golongan yang mengalami peningkatan, dengan persentase sebesar 41,47 persen.
Berdasarkan golongan barang utama, golongan barang yang mengalami penurunan nilai impor terbesar pada periode Januari–Juli 2025 dibanding 2024 adalah bahan bakar mineral dengan nilai sebesar US$143,67 juta (-22,49%), kemudian diikuti oleh penurunan nilai impor ampas/sisa indutri dengan nilai sebesar US$59,29 juta (-21,84%). Sedangkan golongan barang impor yang mengalami kenaikan tertinggi adalah golongan mesin-mesin/pesawat mekanik dengan kenaikan sebesar US$61,41 juta (19,39%).
Negara Tiongkok juga merupakan negara asal impor dengan nilai yang terbesar yaitu US$911,45 juta dengan perannya mencapai 29,04persen dari total impor Sumatera Utara pada periode Januari–Juli 2025. Negara berikutnya yang menjadi asal impor terbesar adalah Malaysia dengan nilai sebesar US$448,62 juta (14,30%) dan Singapura sebesar US$319,66 juta (10,19%).
Secara agregat neraca perdagangan luar negeri Sumatera Utara Juli 2025 masih mengalami surplus sebesar US$743,31 juta. Apabila neraca perdagangan luar negeri Sumatera Utara Juli 2025 dibandingkan dengan periode bulan yang sama pada tahun sebelumnya, terjadi peningkatan sebesar 79,58 persen yaitu dari US$413,93 juta pada Juli 2024 menjadi US$743,31 juta pada Juli 2025. Pada periode Januari–Juli 2025, Sumatera Utara telah mencapai surplus perdagangan sebesar US$3.910,72 juta. Surplus neraca perdagangan luar negeri Sumatera Utara dengan negara mitra utama pada periode Januari–Juli 2025 berturut-turut adalah senilai US$709,74 juta dengan Amerika Serikat, senilai US$375,01 juta dengan India, dan senilai US$319,42 juta dengan Jepang. Sedangkan defisit perdagangan luar negeri Sumatera Utara terbesar terjadi dengan Australia senilai US$121,38 juta, dengan Malaysia senilai US$131,13 juta, dan dengan Singapura senilai US$253,95 juta.
*Terjadi inflasi pada bulan Agustus 2025*
BPS Provinsi Sumatera Utara mencatat pada bulan Agustus 2025 terjadi inflasi sebesar 1,37 persen (m-to-m). Terjadi kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 108,90 pada Juli 2025 menjadi 110,39 pada Agustus 2025. Kondisi ini berbeda dibandingkan Agustus 2024, dimana terjadi deflasi sebesar 0,14 persen(m-to-m). Secara tahunan, terjadi inflasi sebesar 4,42 persen, dan secara tahun kalender terjadi inflasi sebesar 2,93 persen.
Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar adalah makanan, minuman dan tembakau yang mengalami inflasi sebesar 3,67 persen, dengan andil inflasi sebesar 1,33 persen. Kelompok pendidikan pada Agustus 2025 mengalami inflasi sebesar 1,34 persen dan memberikan andil inflasi 0,07 persen. Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami inflasi 0,57 persen dan memiliki andil inflasi 0,04 persen.
Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi m-to-m adalah: cabai merah, bawang merah, cabai rawit, daging ayam ras, ikan dencis, akademi/perguruan tinggi, beras, cabai hijau, telur ayam ras, dan ikan kembung/ikan gembung/ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso.
Pada Agustus 2025, seluruh kabupaten/kota IHK di Provinsi Sumatera Utara mengalami inflasi. Inflasi m-to-m tertinggi terjadi di Kabupaten Labuhanbatu, yaitu sebesar 2,09 persen, sedangkan yang terendah terjadi di Kota Padangsidimpuan, yaitu sebesar 0,31 persen. Sementara secara y-on-y, inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Deli Serdang, yaitu sebesar 5,79 persen dan terendah terjadi di Kota Padangsidimpuan yaitu sebesar 3,40 persen.
*Nilai Tukar Petani naik*
BPS Provinsi Sumatera Utara turut mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) Sumatera Utara pada Agustus 2025 yang mencapai 144,46 atau naik 3,35 persen dibanding Juli 2025. Peningkatan NTP terjadi karena indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 4,45 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani (Ib) naik sebesar 1,06 persen. Kenaikan NTP Agustus 2025 disebabkan oleh naiknya NTP dua subsektor, yaitu NTP subsektor Tanaman Hortikultura sebesar 8,48 persen dan NTP subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 4,74 persen. Sementara itu, NTP tiga subsektor lainnya mengalami penurunan, yaitu NTP subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,19 persen, NTP subsektor Peternakan sebesar 0,43 persen, dan NTP subsektor Perikanan sebesar 0,22 persen.
*Kunjungan Wisatawan Mancanegara Meningkat*
Angka kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sumatera Utara pada Juli 2025 tercatat sebanyak 28,55 ribu kunjungan atau naik 11,78 persen dibandingkan Juni 2025 sebanyak 25,54 ribu kunjungan. Secara kumulatif sepanjang Januari hingga Juli 2025, total kunjungan wisman mencapai 163,72 ribu kunjungan, atau meningkat 15,31 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Kunjungan wisman pada Juli 2025 paling banyak berasal dari Malaysia (41,00 persen), diikuti Belanda (8,57 persen), dan Prancis (4,36 persen).
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel di Sumatera Utara pada Juli 2025 mencapai 32,11 persen atau naik 0,37 poin dibandingkan Juni 2025 yang tercatat 31,74 persen, namun secara y-o-y Tingkat Hunian Kamar hotel mengalami penurunan 4,13 poin dibandingkan bulan Juni 2025 yang tercatat 36,24 persen. Bila dilihat pada hotel bintang, TPK pada Juli 2025 mencapai rata-rata 43,50 persen atau naik 1,97 dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 49,05 persen namun untuk hotel non bintang turun 0,55 poin dimana pada Juli 2024 Tingkat Penghunian Kamar hotel non bintang 27,61 persen turun menjadi 25,53 persen Juli 2025.
*Jumlah penumpang domestik pada transportasi udara dan laut tercatat meningkat*
Jumlah penumpang domestik yang datang ke Sumatera Utara pada Juli 2025 melalui Bandara Internasional Kualanamu meningkat 6,42 persen (m-to-m), yakni dari 193.065 orang pada Juni menjadi 205.466 orang pada Juli 2025. Penumpang domestik yang berangkat pada Juli 2025 juga meningkat sebesar 11,70 persen (m-to-m), yakni mencapai 211.247 orang, naik dibanding Juni 2025 yang sebanyak 189.117 orang.
Dari segi transportasi laut, tercatat bahwa jumlah penumpang antar pulau (dalam negeri) yang berangkat dari Pelabuhan Belawan pada Juli 2025 ada sebanyak 18.453 orang, atau naik 53,81 persen (m-to-m) dibanding Juni 2025 yang sebanyak 11.997 orang. Jumlah penumpang yang datang juga meningkat sebesar 44,58 persen (m-to-m), yakni dari 12.248 orang pada Juni 2025 menjadi 17.708 orang pada Juli 2025.
Narahubung Media Derma Waruwu Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara (BES)