
JAKARTA, PANAH88NEWS.COM/
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasional Demokrat (NasDem) resmi menonaktifkan dua Kader sekaligus Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Nasional Demokrat (NasDem), Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach.
Keputusan ini berlaku mulai Senin, 1 September 2025, sebagaimana tertuang dalam surat keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang dibacakan oleh Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat (NasDem), Hermawi Taslim, Minggu (31/08/2025).
“Terhitung sejak Senin, 1 September 2025, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasional Demokrat (NasDem) menonaktifkan saudara Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Nasional Demokrat (NasDem),” tegas Hermawi dalam keterangan konferensi pers saat membacakan keputusan tersebut dihadapan wartawan di Gedung Partai NasDem, Jakarta, Pusat, Minggu (31/08/2025).
Hermawi menuturkan, dalam perjalanan keduanya sebagai wakil rakyat, muncul pernyataan-pernyataan yang justru menyinggung serta mencederai perasaan masyarakat. Menurutnya, sikap itu tidak sejalan dengan garis perjuangan Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang mengedepankan aspirasi rakyat.
” Bahwa atas berbagai peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini, Partai Nasional Demokrat (NasDem) menyampaikan belasungkawa mendalam atas wafatnya sejumlah Warga Negara Indonesia dalam upaya memperjuangkan aspirasinya,” ungkap Hermawi.
Lebih jauh, ia menekankan bahwa Partai memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga kepercayaan rakyat. Karena itu, setiap bentuk penyimpangan dari misi perjuangan Partai tidak dapat ditoleransi. Keputusan menonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, menurutnya, merupakan langkah tegas agar Partai Nasional Demokrat (NasDem) tetap berada dijalur perjuangan yang benar.
Keputusan ini sontak mengundang perhatian publik. Ahmad Sahroni yang selama ini dikenal sebagai “crazy rich Tanjung Priok,” serta Artis sekaligus Politisi Nafa Urbach, keduanya adalah figur publik yang punya sorotan besar di masyarakat.
Penonaktifan ini bukan hanya sebuah langkah organisasi, tetapi juga isyarat bahwa Partai Nasional Demokrat (NasDem) ingin menunjukkan komitmen terhadap moral politik dan kesetiaan pada suara rakyat.(Red)